Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/12/membuat-teks-berjalan-di-menu-bar.html#ixzz1gm44gTrc Juni 2012 ~ WTOSCHA_90

Sabtu, 30 Juni 2012

Mengapa Spanyol Seharusnya Memainkan Torres Di Final?


Banyak pihak beranggapan bahwa salah satu pertandingan yang paling menarik yang tercipta di putaran final Euro 2012 ini adalah partai pembuka Grup C antara Spanyol melawan Italia. Baik dari segi permainan maupun taktik, kedua tim sangat luar biasa saat itu, dan keduanya pun menghadirkan sebuah permainan yang berkelas, meski hanya diwarnai dua gol saja. Dan uniknya, pertemuan dua tim yang menghadirkan pertandingan terseru di Euro 2012 ini akan kembali tercipta di partai final.
Jelang partai final ini, tentu ada banyak praduga dan perkiraan soal bagaimana kedua tim akan bermain. Salah satu hal yang mungkin akan sangat banyak dibicarakan adalah dugaan mengenai siapa yang akan dimainkan oleh pelatih Vicente Del Bosque di lini depan Spanyol. Ini adalah isu yang cukup menarik mengingat eks pelatih Real Madrid tersebut sering membongkar pasang pemain di posisi tersebut demi mencari komposisi yang paling pas.
Del Bosque sendiri memberikan kejutan yang cukup besar ketika tidak memainkan seorang striker murni sama sekali di pertandingan pertama melawan Italia. Saat itu, Cesc Fabregas dan David Silva bergantian berperan sebagai striker palsu atau yang kini lebih dikenal dengan istilah false nine, alih-alih memainkan seorang Fernando Torres atau Alvaro Negredo yang seorang striker ortodoks. Ini tentu sebuah formasi yang cukup mengagetkan mengingat Spanyol belum pernah memainkan permainan seperti ini sebelumnya.
Terlepas dari keberhasilan Fabregas mencetak gol, sebenarnya strategi false nine Spanyol tidak berjalan dengan cukup baik. Fabregas, yang sering mundur untuk menerima bola atau membantu lini tengah, sering terlihat kesulitan untuk menembus barikade pertahanan yang rapi ala Italia. Begitu pula dengan David Silva. Meski memiliki skill dribel yang di atas rata-rata, Silva tetap kesulitan untuk membawa bola masuk ke dalam kotak penalti.
Akibatnya, ketika menguasai bola, Spanyol akan lebih banyak memutar bola di depan pertahanan Italia dan sesekali mencoba mengetes dengan melakukan dribel naik ke dalam kotak penalti. Itupun kerap gagal. Ini mengindikasikan bahwa ternyata false nine tidak terlalu efektif digunakan saat menghadapi Italia di pertandingan tersebut.
Permainan Spanyol baru akhirnya berubah ketika Fernando Torres masuk. Oke, Torres memang membuang dua-tiga peluang emas yang harusnya mampu ia selesaikan dengan baik. Tapi kehadiran Torres di lini depan Spanyol sebenarnya memberikan sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh Fabregas, yaitu kecepatan dan penempatan diri yang baik di kotak penalti. Hal ini memberikan sebuah variasi serangan baik Spanyol.
Jika sebelumnya Spanyol lebih banyak memainkan bola di depan pertahanan Italia, maka masuknya Torres memberikan peluang bagi Spanyol untuk bisa menempatkan bola di belakang barisan pertahanan Italia lewat umpan-umpan terobosan atau umpan silang dari sisi lapangan. Ini memang kelebihan yang bisa dimiliki oleh Spanyol jika mereka memainkan seorang striker murni. Dan Torres pun memiliki kecepatan yang cukup mumpuni untuk melakukan serangan semacam itu.
Anda tentu masih ingat bagaimana Torres tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Gianluigi Buffon di depan gawang Azzurri setelah mendapatkan umpan terobosan yang sangat cantik dari tengah. Meski akhirnya tipuan Torres digagalkan oleh Buffon (dan itu pasti menimbulkan tawa dari seluruh dunia), namun pergerakan semacam itulah yang bisa dimiliki oleh Spanyol bila mereka memainkan seorang striker murni seperti Torres. Hal ini berbeda jika mereka bermain dengan Fabregas, yang lebih suka membawa bola dari depan pertahanan Italia dan berusaha menembus pertahanan tersebut dengan kerja sama satu dua atau dribel sendirian.
Selain itu, Spanyol juga memainkan variasi serangan yang lain, misalnya umpan silang alias crossing dari sisi lapangan ke dalam kotak penalti. Fabregas bukanlah tipe pemain yang kerap menunggu bola di dalam kotak penalti bila ia bermain sebagai striker palsu. Ia cenderung bergerak ke sana kemari, layaknya seorang gelandang biasa. Akibatnya, bila rekan-rekan setimnya mengirimkan umpan silang ke ke dalam kotak penalti, tidak ada yang menyambut bola di sana dan akhirnya peluang mereka pun sia-sia. Cerita tentu akan berbeda jika Spanyol memainkan Torres. Layaknya striker ortodoks lainnya, Torres akan lebih sering menunggu bola di dalam kotak penalti sehingga Spanyol pun bisa memainkan variasi serangan lewat crossing sayap-sayap mereka.
Variasi serangan ini padahal sangat penting bagi Spanyol. Di sepanjang Euro 2012 ini, permainan mereka cukup monoton dan jarang menghasilkan serangan-serangan yang berbeda dan lebih berwarna. Padahal, belajar dari pengalaman pertemuan pertama lalu, tanpa variasi serangan, Spanyol akan benar-benar kesulitan karena permainan mereka sebenarnya sudah sangat terbaca oleh tim-tim lawan. Apalagi, Italia memiliki pertahanan yang sangat rapat dan biasanya dikonsentrasikan di tenah, sekitar kotak penalti.
So, terlepas dari seringnya ia membuang-buang peluang emas di depan gawang lawan, Torres sebenarnya pilihan yang cukup baik di lini depan Spanyol, karena ia memiliki kualitas dan tipe permainan yang berbeda dibandingkan Fabregas. Ada kelebihan-kelebihan Torres yang bisa dimaksimalkan oleh Spanyol untuk meraih hasil yang positif di partai final nanti.
Lagipula, memainkan Torres akan memberikan kebahagiaan bagi jutaan orang yang menantikan aksinya di atas lapangan.

FINAL EURO : DERBY ALUMNI GRUP C


Tentu sulit sekali memprediksi pertandingan semacam final ini, apalagi kedua tim juga cukup berimbang. Menurut saya, pertandingan nanti akan sangat ketat, namun melihat bagaimana kedua kesebelasan bermain, rasanya akan tercipta banyak gol, di mana kedua tim akan saling berbalas gol.
Peluang Spanyol sendiri sedikit lebih di atas Italia bila mereka bermain seperti di babak tambahan waktu di semi-final menghadapi Portugal. Tetapi jika Italia bermain seperti saat menghadapi Jerman, Spanyol juga dipastikan akan kesulitan.
Tekanan dari Italia ini diperkirakan bisa memberikan masalah bagi Spanyol. Spanyol akan kesulitan karena tidak leluasa untuk mengedarkan bola, mengubah arah serangan dari lini belakang, dsb. karena tekanan Italia. Kita sudah melihat bagaimana repotnya pemain-pemain Spanyol ketika mendapatkan tekanan saat pertandingan pertama lalu, belum lagi contoh lain yaitu ketika melihat permainan Spanyol yang kacau ketika menghadapi pressure dari pemain-pemain Portugal di semi-final.

Pirlo (Juga) Merupakan Kandidat Peraih Ballon d’Or


Peran Pirlo bisa kita lihat dari data statistik. Sebagai pemain tengah, nama Pirlo nangkring di posisi ketiga pemain dengan jumlah passing terbanyak sepanjang Euro berlangsung. Nama calon lawan di final, Xavi Hernandez dan Xabi Alonso beriringan di posisi satu dua. Persentase kesuksesan umpan Pirlo juga sangat tinggi, sebesar 77 persen dari total 459 umpan.  Dari lesatan tendangan Pirlo yang membuat permainan Italia hidup, dirinya tak pernah kehilangan satu menitpun dari 5 pertandingan Italia menuju Kiev, Minggu (1/7) besok. 480 menit di lapangan, Pirlo menghadirkan satu gol dan dua assist krusial bagi lolosnya Italia ke perempat final. Penalti ala panenka yang membuat Joe Hart tampak bodoh di perempat final tentu tak akan dilupakan siapa pun.
Di level klub, Pirlo juga punya prestasi yang cukup mentereng. Ia membawa Juventus – yang merupakan klub barunya – menjadi juara setelah beberapa tahun kehilangan tajinya pasca terkena kasus Calciopoli. Tak hanya itu, ia membawa Juventus meraih gelar dengan sangat berkelas, yaitu tak terkalahkan selama semusim penuh.
Sementara Ronaldo, lelucon dirinya gagal mendapatkan kesempatan menendang penalti dalam drama adu penalti melawan Spanyol di perempat final justru lebih membekas di ingatan publik dunia alih-alih rekor tiga golnya sejauh ini. Nilai minus Ronaldo jelas terlihat di dua pertandingan awal. Begitu banyak dirinya membuang peluang emas. Dari data statistik pun, penyerang Real Madrid ini terlalu banyak membuang peluang. Sudah 20 kali dirinya mencoba melepaskan tembakan ke gawang lawan dengan 15 di antaranya tepat sasaran. Jumlah tiga gol dari hasil kerja kerasnya tersebut tentu mengurangi kelayakan dirinya sebagai calon peraih Ballon d’Or.
Well, torehan gol Lionel Messi sepanjang musim ini memang luar biasa. 73 gol bersama Barcelona dan 7 gol kala berganti seragam Albiceleste, nyaris semua orang akan menempatkan La Pulga di urutan nomor pertama kandidat peraih Ballon d’Or. Namun prestasi Messi tersebut hanyalah catatan individual. Musim ini, bahkan, Barcelona hanya memenangi Copa del Rey di ajang domestik jika tak ingin memasukkan trofi Piala Super Spanyol. Gelar juara di Jepang, akhir tahun lalu pun terdengar mudah mengingat Santos tak berdaya di final Piala Dunia Klub. Messi jelas memiliki nilai minus perihal perannya di level timnas. Di Piala Dunia Afrika Selatan hingga Copa America tahun lalu pun, Argentina selalu terpuruk.

Media Italia Kembali Dianggap Menyerang Warna Kulit Balotelli


Kasus kedua setelah La Gazzetta dello Sport.
Masalah rasialisme kembali mengganjal media Italia, dan kembali terkait dengan Mario Balotelli. Setelah beberapa hari yang lalu La Gazzetta dello Sport dikritik habis-habisan karena menggambarkan Balotelli sebagai seekor King Kong, kali ini Tuttosport yang terkena masalah ini.
Di headline harian olahraga yang terbit setelah Italia menang atas Jerman di semi-final Euro 2012 kemarin, Tuttosport memasang gambar Balotelli yang sedang merayakan gol keduanya dengan membuka baju dan memasang kata-kata di headlinenya: “Li Abbiamo Fatti Neri”, yang berarti “Kami membuat mereka hitam-hitam.” Hal tersebut kemudian menimbulkan masalah karena dianggap menyerang Balotelli yang berkulit hitam, meski Tuttosport mengaku bukan itu maksudnya.
Tuttosport sebenarnya bermaksud untuk menggambarkan bagaimana Balotelli membuat Jerman memar-memar dengan menggunakan frase slang “membuat mereka hitam-hitam”. Hitam-hitam di sini mengacu pada warna kulit yang memar-memar karena dipukuli. Asisten editor Tuttosport, Gianni De Pace, membela hariannya dengan menyebutkan bahwa itu hanyalah permainan kata-kata semata.
“Ini memang mengacu pada warna kulit Balotelli, tetapi itu hanya permainan kata-kata. Itu juga karena ketika ia mencobot kausnya, ia terlihat seperti seorang petinju yang membuat lawannya memar,” kata De Pace seperti dikutip Guardian.
“Ada tiga harian olahraga di Italia dan kami harus membuat orang tertarik dengan bahasa yang bisa menimbulkan efek, tetapi tidak ada di Italia yang melihat ini sebagai rasis.”
Namun, seorang aktivis anti rasisme di Italia ternyata berpendapat berbeda. “Itu sangat ofensif, Anda tidak bisa menutupi ini sebagai sekedar permainan kata-kata. Mencari perhatian dengan menggunakan warna kulit Balotelli mendehumanisasikannya dan melabelinya sebagai pemain hitam, bahkan ketika ia dengan bangga bermain untuk Italia,” ujar Robert Elliott, yang bekerja untuk Occhio Ai Media, sebuah organisasi di Italia yang memonitor rasisme di pers Italia.
Well, De Pace sendiri tetap dalam pendiriannya bahwa media tempatnya bekerja itu tidak pernah berupaya menyerang Balotelli. “Ketika fans Juventus menghina Balotelli, kami (Tuttosport) sangat keras terhadap mereka. Kami bangga memiliki Balotelli sebagai seorang duta bagi multi-etnisitas di Italia.”

Kamis, 28 Juni 2012

Balotelli: Hari Terbaik Dalam Hidup Saya

 Mario Balotelli mengakui bahwa mencetak dua gol saat Italia menekuk Jermandi semifinal Euro 2012 adalah hari terbaik dalam hidupnya.

Striker Azzurri itu mencetak dua gol sensasional di babak pertama dan membawa timnya unggul 2-0 sebelum Mesut Ozilmenipiskan selisih skor lewat titik putih di menit-menit akhir pertandingan.

Balotelli mempersembahkan kedua gol itu untuk sang ibu, yang turut hadir di National Stadium, Warsawa, Jumat (29/6).

"Di akhir pertandingan, ketika menghampiri ibu saya, itulah momen terbaik. Saya berkata padanya bahwa gol-gol itu untuk dia," kata Balotelli.

"Saya menunggu lama untuk hari ini, apalagi ibu saya tidak muda lagi dan sudah sulit bepergian, jadi saya ingin membahagiakannya yang sudah jauh-jauh datang ke sini. Ayah saya juga akan hadir di Kiev untuk menyaksikan partai final."

Balotelli mengungkapkan betapa dia sangat bersemangat berkat kehadiran orang-orang tersayangnya.

"Sebelum pertandingan, ibu, saudara-saudara, dan sahabat-sahabat saya berada pinggir lapangan. Keberadaan mereka membuat saya sangat termotivasi."

Dengan brace itu, Balotelli kini mengoleksi tiga gol bersama Mandzukic, Gomez, Ronaldo, serta Dzagoev, dan berpeluang besar menjadi top scorer Euro 2012, karena hanya dialah satu-satunya yang masih bertahan di turnamen ini.

"Saya akan mencoba memenangi gelar top scorer," ujar Balotelli.

Balotelli mengalami sedikit masalah otot di pertandingan itu, tapi tidak serius. Dia pun sepertinya bakal kembali diandalkan oleh pelatih Cesare Prandelli dalam partai final melawan sang juara bertahan Spanyol di Olympic Stadium, Kiev, 1 Juli mendatang.

"Inilah hari terbaik dalam hidup saya. Tapi, semoga Minggu nanti bisa lebih baik lagi," tegas Balotelli.


29-06-2012 06:24

 | Mario Balotelli

Balotelli: Hari Terbaik Dalam Hidup Saya

EURO'12 FACT "REVIEW JERMAN VS ITALIA 1-2"


Inilah data-fakta statistik dari pertandingan Jerman vs Italia di semi-final Euro 2012.
Jerman
  • Ball Possession: 54%
  • Total tendangan: 15
  • Tendangan tepat ke gawang: 8
  • Tendangan melenceng: 7
  • Tendangan diblok: 1
  • Tendangan mengenai tiang gawang: 0
  • Akurasi umpan: 82%
  • Dribel sukses: 8
  • Keunggulan di udara: 71%
  • Tendangan penjuru: 14
  • Lemparan ke dalam: 29
  • Offside: 0
  • Kartu kuning: 1
  • Kartu merah: 0
  • Pelanggaran: 13
  • Dilanggar: 18
Italia
  • Ball Possession: 46%
  • Total tendangan: 10
  • Tendangan tepat ke gawang: 5
  • Tendangan melenceng: 5
  • Tendangan diblok: 0
  • Tendangan mengenai tiang gawang: 0
  • Akurasi umpan: 79%
  • Dribel sukses: 5
  • Keunggulan di udara: 229%
  • Tendangan penjuru: 0
  • Lemparan ke dalam: 27
  • Offside: 2
  • Kartu kuning: 4
  • Kartu merah: 0
  • Pelanggaran: 19
  • Dilanggar: 12
  • Mario Balotelli menjadi pemain Italia pertama yang mampu mencetak tiga gol di satu Piala Eropa.

EURO'12 FACT "PRANDELLI: BALOTELLI IS VERY GOOD"

Pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, memuji bintang kemenangan timnya atas Jerman di partai semi-final Euro 2012 yang berlangsung pada dini hari tadi (29/6), Mario Balotelli. Ia menyebutkan bahwa Balotelli yang sebelumnya mendapat kritik karena berulang kali membuang-buang peluang mencetak gol di pertandingan perempat-final lalu, sangat fokus dan sangat serius untuk mencari gol bagi Italia.
Balotelli sangat baik, sebagaimana seluruh pemain di tim ini bermain. Ia selalu muncul, berlari hingga ke depan, dan bermain sangat baik Ia terlihat di pertandingan ini, sangat fokus, berkonsentrasi, dan itulah yang saya inginkan darinya,” kata Prandelli seperti dikutip UEFA.com.

Rabu, 27 Juni 2012

Kappa Number Analysis

CATATAN SINGKAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ANALISA BILANGAN KAPPA

Konsistensi = (Berat Kering)/(Berat Basah) x 100%

OD(Berat Kering) = (OD x %Charch ClO2 x 10)/(ClO2 (g/l))
Volume Air = OD/(0.1) - Volume ClO2
Fungsi Reagent :
KMnO4 : sebagai oksidator / mengikat lignin
H2SO4 : sebagai pembuat suasana asam
KI : sebagai reduktor
Na2S2O3 : sebagai zat pentiter/lar.standart
Starch : sebagai indicator (Indikator Amilum)
Aquadest : sebagai pelarut pulp
Peralatan :
Digital Burette 50mL
Oven
Magnetic stirrer
Hotplate stirrer
Beakerglass
Gelas ukur
Neraca analitik
Spectrofotometer
Thermometer
Hand sheet former
Water bath
Stopwatch
Bucher funnel




Kenapa digunakan asam H2SO4,bukan asam lain (ex:HCl).Karena unsure S berada dalam keadaan oksidasi tertinggi dalam senyawa asam sulfat,yakni +6.Sedangkan jika HCl digunakan,kemungkinan besar akan teroksidasi,dan akan mempengaruhi titik akhir titrasi.
Banyak lignin = Banyak KMnO4 = Banyak Na2S2O3
Faktor Korelasi
K = (b-a)/w
Note : Jika suhu dijaga tetap 25oC
Jika suhunya berubah-ubah,maka dipakai rumus:
K = (P x f)/W [1+ 0,013(25-T)]
P = (b-a)N/0,1
Kenapa sampelnya tidak pada Washer IV aja????
Karena pada washer IV masih ada tahap penyimpanan,dan masih ada sisa caustic yang dapat mempengaruhi nilai Kappa.

Analisa Bilangan Kappa Pada PULP.PT TPL Tbk

BILANGAN KAPPA PULP
TUJUAN
Bilangan kappa dari pulp didefenisikan sebagai volume (mL) dari 0,1N larutan kalium permanganat yang digunakan oleh satu (1) gram moisture free pulp yang berada dalam persyaratan spesifik pada prosedur ini,hasil yang dibenarkan sampai 50% pemakaian permanganate yang ditambahkan.
PENYEDIAAN SAMPEL
1.Air Dried Pulp sheets
Robek/koyak lembar sampel pulp menjadi beberapa potongan kecil sampai berat totalnya
3-4gram
2.Screened slush sheets
Campur dan buat 3-4gr (berat kering) kedalam pad dengan meyaring melaluiBuchner funnel
3.Unscreened pulps
Jika sampel pulp diambil dari unscreened pulp yang biasanya diperiksa sebelum bleaching dan proses yang lainnya kemudian keluarkan shieves dan mata kayu dari sampel dengan screening.
PROSEDUR
a) ambil sampel yang telah dipersiapkan dalam bucher funnel dan buat menjadi lembaran tipis dengan menggunakan hand sheet former.
b) keringkan lembaran tersebut sampai kering dan timbang sampai mendekati 0,01g jumlah dari sampel seharusnya sekitar minimum 3,5g (jumlah ini harus memadai/cukup untuk menkonsumsi sekitar 50% dari larutan kalium permanganate).
c) isi tabung ukur dengan air yang dimurnikan sampai tanda 400mL
d) masukkan sampel kedalam 1000mL beaker dan tambahkan sekitar 350mL dari air yang destilat kedalam beaker kemudian tempatkan beaker pada stirrer magnet
e) jalankan stirrer magnet dan sesuaikan kecepatan stirrer agar benar memisahkan serat pulp tetapi pastikan bahwa kecepatan stirrer tidak terlalu cepat begitu udara masuk kedalam campuran
f) pipet 50mL dari 0,1N Kalium permanganate masukkan kedalam 100mL gelas beaker
g) pipet 50mL dari 4N asam sulfat masukkan kedalam gelas beaker dan biarkan dicampur secara bersamaan
h) bawa campuran dengan cepat dan tambahkan kedalam beaker dengan segera dan jalankan stopwatch
i) dengan segera bersihkan gelas beaker dengan sisa air yang destilat dalam gelas ukur dan tuangkan kedalam beaker
j) tepatnya 10 menit terakhir hentikan reasksi dengan menambahkan 10mL dari 1N larutan Potassium Iodide [kl] dari tabung /silinder ukur
k) segera titrasi iodium bebas dengan 0,1N larutan sodium tiosulfat tambahkan sedikit starch indicator pada akhir reaksi catat volume (mL) dari 0,1 sodium tiosulfat digunakan sebagai “a”
l) ukur temperature dari campuran dalam beaker
m) lakukan penentuan blank dengan menggunakan metode diatas yang sama tetapi dengan menghilangkan pulp,catat volume (mL) dari 0,1N sodium tiosulfat [Na2S2O3] digunakan sebagai “b”
PERHITUNGAN
Dimana
K=bilangan kappa
F=factor koreksi terhadap pemakai permanganate tergantung kepada nilai P
T=temperature larutan oC
N=normalitas tiosulfat
a=volume (mL) of 0,1N sodium tiosulfat digunakan untuk sampel
b=volume (mL) of 0,1N sodium tiosulfat digunakan untuk blank
K = (P x f)/W [1+ 0,013(25-T)]
P = (b-a)N/0,1
Tabel 1.[Untuk melihat factor koreksi dari table,P = x 2]
F+ 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0
30 0,958 0,960 0,962 0,964 0.966 0.968 0,970 0,973 0,975 0,977
40 0,979 0,981 0,983 0,985 0,987 0,989 0,991 0,994 0,996 0,998
50 1,000 1,002 1,004 1,006 1,009 1,011 1,013 1,015 1,017 1,019
60 1,022 1,024 1,026 1,028 1,030 1,033 1,035 1,037 1,039 1,042
70 1,044 *** *** *** *** *** *** *** *** ***

Kamis, 14 Juni 2012

EURO'12 FACT - PREVIEW "SPANYOL VS REP.IRLANDIA"

Spanyol dipastikan akan menargetkan tiga angka penuh di laga melawan Republik Irlandia pada matchday ketujuh yang akan berlangsung malam nanti. Pasalnya, hanya kemenanganlah yang akan membuka pintu peluang mereka untuk lolos ke babak selanjutnya. Apalagi mereka hanya meraih hasil imbang di partai perdana mereka di babak grup Euro 2012 menghadapi Italia sehingga kini La Furia Roja pun hanya memiliki satu angka. Tiga angka akan memberikan Spanyol modal yang cukup untuk menyambut matchday terakhir mereka di babak grup nanti, yang dipastikan akan sengit karena akan sangat menentukan.

Namun Irlandia pun pasti akan tampil ngotot di matchday ketujuh ini. Pasalnya, jika mereka kalah satu kali lagi, impian mereka untuk setidaknya lolos ke babak perempat-final akan langsung musnah. Saat ini Robbie Keane dkk. belum memiliki angka setelah dikalahkan Kroasia di pertandingan pertama lalu dengan skor 3-1.
Berkaca pada pertandingan pertama lalu, Spanyol akan sangat diunggulkan dibandingkan calon lawan mereka malam nanti. Meski awalnya kesulitan untuk membongkar pertahanan berlapis Italia dengan skema tanpa striker mereka, namun Spanyol akhirnya bisa bermain lebih baik di babak kedua. Jika bisa kembali menemukan permainan asli mereka, kans La Roja untuk meraih kemenangan di partai ini sangat besar.
Yang patut dipertanyakan memang adalah apakah Spanyol akan kembali mengandalkan skema permainan tanpa striker lagi dengan menempatkan Cesc Fabregas sebagai striker bayangan alias false nine. Skema ini memang sudah sukses dilakukan oleh Barcelona di musim ini, sayangnya skema yang sama ternyata masih gagal digunakan oleh Spanyol di pertandingan pertama mereka menghadapi Italia lalu. Saat itu, terlihat sekali pemain-pemain Spanyol agak kebingungan karena mereka tidak memiliki striker murni yang bisa berperan sebagai target man di dalam kotak penalti, entah itu untuk menahan bola agar membuka ruang bagi pemain lain atau untuk menjadi shooter bagi timnya.
Namun jika Spanyol pada akhirnya bisa menguasai skema ini secara sempurna, Andres Iniesta dkk. akan terlihat lebih berbahaya dibandingkan pertandingan pertama lalu. Jika hal ini terjadi, maka tugas yang berat pun benar-benar akan dihadapi oleh Irlandia. Spanyol bisa memperkosa lini belakang mereka dengan lebih ganas dibandingkan yang Kroasia lakukan di pertandingan pertama lalu.

EURO'12 FACT - PREVIEW "ITALIA VS KROASIA"


Membutuhkan kemenangan, Italia tentu lebih bermain terbuka dan tampil menyerang. Masalahnya, serangan-serangan Kroasia cukup berbahaya. Jadi . . .
Permainan Kroasia sungguh luar biasa saat membekap Republik Irlandia di laga perdana, Minggu (10/6) lalu. Sementara, Italia juga bermain cerdas dengan tampil taktis meredam juara bertahan Spanyol. Di tabel sementara, Vatreni jumawa di tangga puncak.Duel menghadapi Italia di Stadion Miejski, Poznan, Kamis (14/8) nanti akan memastikan armada Slaven Bilic menyusul Jerman ke Delapan Besar, jika menang.
Italia bersama Cesare Prandelli sepertinya tak akan merubah pakem 3-5-2. Secara permainan, pola familiar bagi beberapa klub papan atas Serie A, menumpuk lima pemain di sentra lapangan tetap menjanjikan catenaccio. Pertahanan gerendel nan rapat meski sedikit dimodifikasi. Jika saat menghadapi Spanyol, sisi sayap Gli Azzurri cederung berhati-hati membantu serangan, kans melihat Cristian Maggio dan Emanuele Giaccherini sering menyentuh kotak penalti Stipe Pletikosa lebih terbuka.
Kroasia sendiri terbukti mampu mengkreasi peluang-peluang dari serangan gencar di sisi sayap, sisi yang bisa menjadi kunci penentu hasil nantinya. Sosok jangkung Mario Mandzukic terbukti tak bisa dibiarkan saat crossing-crossing meluncur ke mulut gawang. Shay Given telah menjadi korban betapa dahsyatnya heading penyerang bertinggi 1.86 cm ini.Pendekatan berbeda tentu harus dijalankan penggawa La Nazionale saat menerima serangan gencar di sisi samping lapangan. Jika Darijo Srna tetap dibiarkan leluasa melepas umpan, gawang Gianluigi Buffon bisa berada dalam bahaya. Satu yang lebih menguntungkan Italia tentu saja kualitas pertahanan Kroasia. Meski dikabarkan kurang akur, Gerard Pique dan Sergio Ramos tetap jauh lebih solid dari kombinasi Ognjen Vukojevic dan Vedran Corluka. Di sini, Mario Balotelli berpeluang mencatatkan namanya sebagai salah satu pencetak gol.
Dari sejarah pertemuan kedua negara, Italia hanya mampu menang sekali dari total enam kali duel di berbagai ajang. Satu-satunya kemenangan Italia hanyalah di partai persahabatan. Sementara, di babak kualifikasi Euro 1996, dua gol Davor Suker hanya mampu dibalas sebiji gol Baggio saat kedua negara bertemu di Palermo. Sebelumnya, di Split kedua negara hanya bermain imbang. Di lima pertemuan terbaru, Kroasia bahkan tak pernah tumbang dari Italia.

GOODBYE HOLLAND,,GOODBYE COMPANY


Harapan tim yang dipimpin oleh Bert van Marwijk untuk lolos ke babak perempat final kini semakin pupus ketika mereka takluk 2-1 dari Jerman di pertandingan yang dihelat di Metalist Stadium di Kharkiv.
Belanda tertinggal dua gol sebelum rehat, mereka baru bisa memperkecil kedudukan di menit ke-73 melalui Van Persie.
Meski Belanda berhasil mengalahkan Portugal pada pertandingan terakhir yang akan digelar pada hari Minggu besok waktu setempat, takdir mereka bergantung pada orang lain. Mereka bergantung pada Jerman yang harus menang dengan defisit gol yang banyak.
Van Marwijk menurunkan formasi yang sama dengan pertandingan perdana, hanya satu pemain yang ia ganti dengan formasi ini, yaitu Ron Vlaar digantikan oleh Joris Mathijsen. Sedangkan Van Persie lagi-lagi dipercaya menjadi penyerang tunggal pada pertandingan ini, meski striker Arsenal itu tampil melempem saat takluk 1-0 dari Denmark di pertandingan perdana.
Van Persie adalah orang yang mendapatkan peluang perdana di pertandingan ini di awal-awal pertandingan. Memanfaatkan umpan Mark van Bommel, tembakannya tepat mengarah pada Manuel Neuer.
Jerman merespon melalui Mesut Ozil, yang melepaskan tembakan voli hasil sundulan Van Bommel yang bermaksud untuk menghalau bola. Tembakannya sempat memantul ke tiang sebelum berhasil dikuasai oleh Marteen Stekelenburg.
Jerman akhirnya unggul lebih dulu di menit ke-24 melalui Mario Gomez, striker Bayern Munich itu berhasil lolos setelah memanfaatkan umpan terobosan Bastian Schweinsteiger. Ia sempat berputar sebelum melepaskan tembakan tersebut.
Gomez kembali mendapatkan peluang setelah umpan Thomas Muller dari sisi kanan tak berhasil dijangkaunya, ia nyaris menggetarkan gawang Belanda untuk kali yang kedua.
Jerman konsisten menyerang pertahanan Belanda, tendangan bebas Ozil yang berhasil diteruskan oleh Holger Badstuber berhasil dihalau Stelekenburg.
Gomez lagi-lagi mencatatkan namanya di papan skor, lagi-lagi setelah menerima umpan Schweinsteiger. Ia melepaskan tembakan keras dari sisi kanan yang diarahkan ke tiang jauh, dan Stekelenburg tak mampu menghalau bola tersebut.
Di babak kedua, Van Marwijk menurunkan Klaas-Jan Huntelaar dan Rafael van der Vaart menggantikan Ibrahim Afellay dan Van Bommel.
Peluang yang didapat Belanda dari Van Persie dan Wesley Sneijder tak mampu dimanfaatkan dengan baik, tembakan mereka masih berhasil digagalkan Neuer dan masih belum menemukan sasarannya.
Mereka baru bisa menyamakan kedudukan melalui gol Van Persie, yang berhasil mendapatkah bola di dalam kotak. Ia memutar badannya sambil melepaskan tembakan. Tendangan yang dilakukan dengan kaki lemahnya – yaitu kaki kanannya – berhasil melewati Neuer.
Van Marwijk melakukan pergantian terakhir, ia menarik keluar Robben dan memainkan Dirk Kuyt. Namun Kuyt tak bisa berbuat banyak dengan waktu singkat yang diberikan padanya.  Ia gagal mencetak gol untuk bisa menyamakan kedudukan.
Belanda pun harus mengakui keunggulan Jerman, dan kini mereka berharap Jerman bisa menang banyak saat menghadapi Denmark, dengan catatan Belanda juga wajib menang banyak saat berhadapan dengan Portugal di pertandingan terakhir.





Selasa, 12 Juni 2012

AVTUR & AVGAS


Aviation Turbine Fuel (AVTUR)
Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakar untuk pesawat terbang jenis jet atau turbo jet (baik tipe jet propulsion atau propeller). AVTUR diproduksi sendiri di kilang-kilang PERTAMINA.
Di samping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet-yakni tipe kerosene (minyak tanah), yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil di seluruh dunia. Oleh karenanya sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi dan sesuai dengan standar internasional.
Check list mutu produk berisi persyaratan-persyaratan utama dari spesifikasi bahan bakar. AVTUR/Jet A-1 yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation memenuhi standar Britsh Ministry of Defence, Defence Standard 91-91/latest issue (Turbine Fuel, Aviation Kerosine Type, Jet A-1, NATO Code F-35), DERD 2494 and ASTM D 1655, the Standard of Specification for Aviation Turbine Fuel.
AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan titik nyala (flash point) minimum 38°C (100° F)
Aviation Gasoline
Sejak mesin yang pertama kali digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang menggunakan/berbasiskan mesin otomotif, bahan bakarnya pun menggunakan bahan bakar untuk otomotif. Dewasa ini beberapa pesawat terbang masih menggunakan mesin otomotif/mesin piston, walaupun dalam jumlah yang tidak banyak. Untuk jenis pesawat inilah PERTAMINA Aviation menyediakan Aviation Gasoline (AVGAS). AVGAS adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal (Internal Combustion Engine), mesin piston atau mesin yang bekerja dengan prinsip resiprokal dengan pengapian/pembakaran. AVGAS merupakan suatu campuran komponen-komponen yang berasal dari minyak mentah dengan hidrokarbon sintetik yang di blending dengan additive tertentu yakni unsur/bahan kimia seperti tetraethyl lead, inhibitors dan dyes dalam jumlah kecil. AVGAS adalah bahan bakar dengan nilai oktan sangat tinggi yang spesifik digunakan untuk mesin pesawat terbang yang memiliki tingkat kompresi tinggi.
Performa AVGAS terutama ditentukan oleh karakteristik anti-knock yang ditunjukkan oleh bilangan oktan untuk nilai di bawah 100 dan juga capaian performa di atas 100. Tingkat/grade AVGAS pada prinsipnya ditentukan oleh nilai oktan yang mengindikasikan tingkat performa/kinerja bahan bakar. Grade AVGAS yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation di Indonesia adalah AVGAS 100/130. Serupa dengan bensin yang merupakan bahan bakar untuk mesin piston, AVGAS memiliki sifat sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar pada temperatur normal. Oleh karenanya prosedur dan peralatan yang digunakan dalam menangani produk ini secara aman haruslah mendapat perhatian serius. AVGAS harus memiliki titik beku (freeze point) maksimum -58°C dan memiliki kandungan Sulfur maksimum 0.05 % m/m.
AVGAS kami memenuhi standar British Ministry of Defence, Defence Standard 91-90/latest issue (Aviation Gasoline 100/130), DERD 2485 and ASTM D 910, the Standard of Specification for Aviation Gasoline

Senin, 11 Juni 2012

EURO'12 FACT - PREVIEW "Polandia vs Rusia"


Satu kemenangan lagi dan Rusia akan memastikan diri berada di perempat-final Euro 2012. Mungkinkah mereka akan memastikannya di laga menghadapi tuan rumah nanti?
Rusia bisa dibilang sebagai tim dengan penampilan paling atraktif di Euro 2012 sejauh ini. Permainan mereka yang luar biasa ditambah dengan ketajaman lini depan mereka di laga melawan Republik Ceko di matchday pertama lalu, membuat banyak orang mulai yakin bahwa mereka adalah salah satu tim yang akan kembali menjadi kuda hitam di Euro 2012 ini. Namun sebelum itu, Rusia harus kembali membuktikan kapasitasnya dengan mengalahkan tuan rumah Polandia di pertandingan kedua mereka di Grup A ini.

Meski minim pengalaman, Polandia tidak bisa dibilang sebagai lawan yang enteng. Selain status mereka sebagai tuan rumah yang memberikan nilai plus, Polandia juga sebenarnya memiliki permainan yang cukup atraktif dengan mengandalkan trio Borussia Dortmund yaitu Lukasz Piszczek, kapten Kuba, dan ujung tombak Robert Lewandowski. Permainan yang impresif pun sebenarnya sudah mereka tunjukkan di laga perdana melawan Yunani.

EURO'12 FACT - PREVIEW "Yunani vs Republik Ceska


Posisi Tomas Rosicky cs. jelas kritis. Jika tak mau menjadi negara pertama yang angkat koper dari Polkraina, mau tak mau tiga angka wajib dimenangi.
Sadar posisi negaranya dalam kondisi kritis, Petr Cech mencoba angkat bicara. “Pelajaran yang kita pelajari adalah untuk tidak membuat kesalahan yang tidak perlu dan bermain jauh lebih agresif,” kata Cech di situs UEFA


Dalam pertandingan melawan Rusia, tampak jelas, lini tengah pasukan Michal Bílek gampang sekali kehilangan bola dan lemah saat menutup serangan lawan. Wajar jika kiper Chelsea yang baru saja mengangkat trofi Liga Champion merasa harus memastikan rekan-rekannya tak melakukan kesalahan sekecilpun. “Mereka memiliki banyak ruang dan mereka memiliki beberapa pemain yang sangat baik, sehingga mereka mampu menggunakannya,” sebut Cech tentang Yunani.

EURO'12 FACT - UKRAINE VS SWEDEN 2-1


Siapa bilang Andriy Shevchenko sudah habis? Tak tanggung-tanggung, ia mencetak dua gol ke gawang Swedia.
Tertinggal oleh gol Zlatan Ibrahimovic, Ukraina membalikkan keadaan melalui Shevchenko yang tampil cukup gemilang di depan pendukung timnya yang memenuhi stadion di Kiev.
statistics :
 shots on target :4 - 6
 shots off target :8 - 6
 possession (%) :55 - 45
 corner kicks :3 - 2
 offsides :2 - 1
 fouls :13 - 19
 yellow cards :0 - 2
 red cards :0 - 0


EURO'12 FACT - FRANCE VS ENGLAND 1-1"

Perancis harus rela berbagi angka dengan Inggris dalam laga pembuka Grup D Euro 2012.
Tampil lebih dominan, menciptakan lebih banyak peluang, melepaskan lebih banyak tembakan, namun harus rela dengan satu poin. Itulah cerita Perancis di laga perdana mereka kali ini.
Tendangan bebas cantik Steven Gerrard disambar dengan sempurna oleh Joleon Lescott. Perancis pun tersentak. Dan fans Inggris pun berpesta. 1-0.Kerja sama satu-dua Ribery dengan Patrice Evra dilanjutkan dengan sebuah tembakan mendatar akurat Samir Nasri. 1-1.
 statistics :
 shots on target :8 - 1
 shots off target :6 - 3
 possession (%) :60 - 40
 corner kicks :11 - 4
 offsides :0 - 5
 fouls :9 - 7
 yellow cards :0 - 2
 red cards :0 - 0




Sabtu, 09 Juni 2012

EURO'12 FACT - PREVIEW "SPAIN VS ITALY"

Italy coach Cesare Prandelli looks set to name a strong line-up for Wednesday's prestigious friendly against World Champions Spain in Bari. Liverpool midfielder Alberto Aquilani, who looks certain to leave Anfield this month on a permanent deal, should play in an advanced role behind strikers Antonio Cassano and Giuseppe Rossi, with Andrea Pirlo and Riccardo Montolivo pulling the strings in midfield.


Italy (4-3-1-2)
Buffon; Maggio, Ranocchia, Chiellini, Criscito; Montolivo, De Rossi, Pirlo; Aquilani; Cassano, Rossi


Spain coach Vicente del Bosque is without talisman Xavi, who pulled out of the squad earlier this week, and centre-back Carles Puyol, who is still working his way back from a knee injury. Del Bosque could therefore hand a debut to another Barcelona player, Thiago, who has looked impressive in pre-season. Recent Malaga signing Santi Cazorla is another option in that role. Meanwhile, Real Madrid's Raul Albiol is set to take Puyol's place in what remains a strong side.


Spain (4-3-3)
Casillas; Iraola, Pique, Albiol, Arbeloa; Thiago/Cazorla, Xabi Alonso, Busquets; Iniesta, Torres, Villa

EURO'12 FACT "HOLLAND VS DENMARK 0-1"


FTHolland0 - 1Denmark
 half-time(0 - 1)
 
 referee :spectators :
Damir Skomina (Slovenia)35,923 
 match details :
 24'[0 - 1]M. Krohn-Dehli 
 67'M.v. Bommel 
 78'S. Poulsen 
 81'W. Kvist 
 statistics :
 shots on target :6 - 5
 shots off target :21 - 0
 possession (%) :53 - 47
 corner kicks :11 - 4
 offsides :1 - 2
 fouls :7 - 11
 yellow cards :1 - 2
 red cards :0 - 0

EURO'12 FACT "GERMANY VS PORTUGAL 1-0"


FTGermany1 - 0Portugal
 half-time(0 - 0)
 
 referee :spectators :
Stéphane Lannoy (France)32,990 
 match details :
 13'H. Postiga 
 43'H. Badstuber 
 61'F. Coentrao 
 69'J. Boateng 
 72'M. Gomez [1 - 0]
 statistics :
 shots on target :3 - 4
 shots off target :7 - 5
 possession (%) :57 - 43
 corner kicks :2 - 11
 offsides :1 - 1
 fouls :15 - 19
 yellow cards :2 - 2
 red cards :0 - 0

EURO'12 FACT - PREVIEW GERMANY VS PORTUGAL

ARENA LVIV
10-06-2012 01:45  LIVE on RCTI
referee :
Stéphane Lannoy (France)
[   Teams   |   Commentary   |   Table   |   Fixtures   |   X   ]
 line-ups :
 [ 4-2-3-1 ] [ 4-1-2-3 ]
 Manuel Neuer Rui Patricio
 Jérome Boateng Joao Pereira
 Per Mertesacker Pepe
 Holger Badstuber Bruno Alves
 Philipp Lahm Fabio Coentrao
 Sami Khedira Miguel Veloso
 Bastian Schweinsteiger Joao Moutinho
 Thomas Müller Raul Meireles
 Mesut Özil Nani
 Lukas Podolski Hélder Postiga
 Miroslav Klose Cristiano Ronaldo
 coach :
 Joachim Löw Paulo Bento

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost