Sejumlah kandungan methylimidazole yang terdapat di produk Coca Cola dan Pepsi diduga menjadi zat karsinogen yang menimbulkan risiko kanker. Inilah yang kemudian dijadikan alasan bagi hukum di California untuk memberikan peringatan bagi produsen softdrink untuk menurunkan kadar methylimidazole pada produknya.
Selama ini, menurut percobaan pada tikus, methylimidazole yang kerap dijadikan pewarna pewarna karamel diduga kuat memicu kanker yang muncul pada hewan pengerat itu. Pada konsumsi berlebihan, sifat zat kimia tersebut menjadi karsinogenik.
Mungkin peringatan ini tepat bagi mereka yang sudah kecanduan softdrink. Pasalnya, menurut US Food and Drug Administration, butuh sekitar 1.000 Coca Cola dan Pepsi agar methylimidazole berubah menjadi penyebab kanker yang mematikan.
Meski pun belum ada korban yang benar-benar kena kanker akibat softdrink, Coca Cola dan Pepsi merespon aturan baru itu. Mereka akan mengubah komposisi pembuatan cola dengan menurunkan methylimidazole sampai empat persen. Jika kedua raksasa produsen cola itu tidak melakukan hal ini, produk mereka harus rela tertempel label “peringatan bahaya kanker”. Pastinya, hal itu akan memengaruhi minat konsumen.
“Sementara kami percaya, tidak ada risiko kesehatan masyarakat. Kami telah meminta pemasok karamel untuk mengambil langkah ini,” ujar Diana Garza-Ciarlante, perwakilan Coca Cola, dikutip Associated Press.
Sabtu, 10 Maret 2012
Diduga Bersifat Karsinogenik, Komposisi Bahan Coca Cola Dan Pepsi Diubah
17.34