This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Jumat, 30 Desember 2011
Kamis, 22 Desember 2011
TEORI KRISTALISASI
Kristal terbentuk dari larutan lewat jenuh (supersaturated) melalui 2 langkah,
yaitu :
1. nukleasi, pembentukan inti kristal.
2. pertumbuhan kristal.
Jika semula larutan tidak berisi padatan, pembentukan inti terjadi sebelum kristal tumbuh.Inti-inti baru secara kontinyu terbentuk, sementara inti-inti yang sudah ada
tumbuh menjadi kristal. Driving force kedua langkah di atas adalah supersaturasi, artinya kedua langkah tersebut tidak dapat terjadi pada larutan jenuh atau undersaturated.
TEORI NUKLEASI
Mekanisme nukleasi pada sistem padat-cair dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
1. primary nucleation.
Nukleasi akibat penggabungan molekul-molekul solut membentuk clusters yang kemudian tumbuh menjadi kristal. Dalam larutan supersaturasi, terjadi penambahan solut sehingga mendifusi ke clusters dan tumbuh menjadi lebih stabil.
Ukuran kristal besar, maka solubility kecil, sebaliknya ukuran kristal kecil maka solubility besar. Oleh karenanya, jika ada kristal yang berukuran lebih besar maka kristal akan tumbuh, sedangkan kristal kecil akan terlarut lagi.
2. Secondary nucleation (contact nucleation)
Nukleasi terjadi jika kristal bertabrakan dengan bahan lain, pengaduk, dinding/pipa tangki. Nukleasi dapat dipercepat dengan adanya bibit kristal, energi aktivasinya lebih kecil dari pada primary nucleation. Seeding : menambah bibit kristal(berukuran kecil) pada awal sintesa.
PEMBAGIAN KRISTAL
a. Kristal logam
Kisi kristal logam terdiri atas atom logam yang terikat dengan ikatan logam. Elektron valensi dalam atom logam mudah dikeluarkan (karena energi ionisasinya yang kecil) menghasilkan kation. Bila dua atom logam saling mendekat, orbital atom terluarnya akan tumpang tindih membentuk orbital molekul. Bila atom ketiga mendekati kedua atom tersebut, interaksi antar orbitalnya terjadi dan orbital molekul baru terbentuk.
b. Kristal ionik
Kristal ionik semacam natrium khlorida (NaCl) dibentuk oleh gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif. Kristal ionik biasanya memiliki titik leleh tinggo dan hantaran listrik yang rendah. Namun, dalam larutan atau dalam lelehannya, kristal ionik terdisosiasi menjadi ion-ion yang memiliki hantaran listrik.
c. Kristal molekular
Kristal dengan molekul terikat oleh gaya antarmolekul semacam gaya van der Waals disebut dengan kristal molekul. Kristal yang didiskusikan selama ini tersusun atas suatu jenis ikatan kimia antara atom atau ion. Namun, kristal dapat terbentuk, tanpa bantuan ikatan, tetapi dengan interaksi lemah antar molekulnya. Bahkan gas mulia mengkristal pada temperatur sangat rendah.
Senin, 19 Desember 2011
Introduction to Mass Spectra (by:Cheng Lu)
1. Introduction
Mass Spectrometer (MS) is a kind of machine which uses an analytical technique to measure the mass-tocharge ratio of ions. This analytical technique is also known as Mass spectrometry. And an ion is an atom or
group of atoms which have lost or gained one or more electrons, making them negatively or positively
charged. [1]
Mass spectrometry is an important emerging method for the characterization of proteins. The two primary methods for ionization of whole proteins are electrospray ionization (ESI) and matrix-assisted laser desorption/ionization (MALDI).
As it is an important tool in proteomics, it is essential to understand not only the results, but also the principles of Mass Spectrometer. This report is devoting to provide a simple but clear explanation to the principles of Mass Spectrometer
2. General Structure of Mass Spectrometer
Generally, a typical Mass Spectrometer consists of three parts: an ion source, a mass analyzer and a detector.The function of the ion source is to produce ions from the sample. The function of the Mass Analyzer is to separate ions with different mass-to-charge ratios. Then the numbers of different ions are detected by the
detector.
GLISERIN (GLISEROL)
Gliserin pertama sekali diidentifikasi oleh Scheele pada tahun 1770 yang diperoleh
dengan memanaskan minyak zaitun (olive oil). Pada tahun 1784, Scheel melakukan
penelitian yang sama terhadap beberapa sumber minyak nabati lainnya dan lemak hewan
seperti lard. Scheel menamakan hasil temuannya ini dengan sebutan ‘the sweet principle of fats”. Nama gliserin baru dikenal setelah pada tahun 1811. Nama ini diberikan oleh Chevreul (orang yang melanjutkan penelitian Scheele ) yang diambil dari bahasa Yunani (Greek) yaitu dari kata glyceros yang berarti manis. Pada tahun 1836, Pelouze menemukan formula dari gliserol dan pada tahun 1883 Berthlot dan Luce mempublikasikan formula struktur gliserol.
Tahun 1847, Sobrero menemukan nitoglycerine, suatu senyawa yang tidak stabil
yang mempunyai potensi besar untuk berbagai aplikasi komersial. Tahun 1836, Alfred
Nobel mendemostrasikan kemampuan daya ledak nitroglycerine. Pada tahun 1875, Alfred
Nobel menemukan suatu peledak yang disebut gelatin yaitu campuran dari nitroglycerine
dan nitrocellulose. Penemuan bahan peledak ini membuat permintaan akan gliserin sangat
meningkat terutama pada saat revolusi industri. Pada tahun 1883, Runcon mematenkan
recovery gliserin dari sabun alkali hasil distilasi.
Gliserol merupakan tryhydric alcohol C2H5(OH)3 atau 1,2,3-propanetriol.Pemakaian kata gliserol dan gliserin sering membuat orang bingung. Gliserol dan
gliserin adalah sama, tetapi pemakaian kata gliserol biasa dipakai jika kemurnian rendah(masih terkandung dalam air manis) sedangkan pemakaian kata gliserin dipakai untuk kemurnian yang tinggi. Tetapi secara umum, gliserin merupakan nama dagang dari gliserol.Gliserol dapat dihasilkan dari berbagai hasil proses, seperti :
1. Fat splitting, yaitu reaksi hidrolisa antara air dan minyak menghasilkan gliserol dan asam
lemak.
2. Safonifikasi lemak dengan NaOH, menghasilkan gliserol dan sabun
3. Transesterifikasi lemak dengan metanol menggunakan katalis NaOCH3 (sodium
methoxide), menghasilkan gliserol dan metil ester
Gliserol yang dihasilkan dari hidrolisa lemak atau minyak pada unit fat splitting ini
masih terkandung dalam air manis (sweet water). Kandungan gliserol dalam air manis
biasanya diuapkan untuk mendapatkan gliserol murni (gliserin). Biasanya untuk pemurnian
gliserol ini memerlukan beberapa tahap proses, seperti :
1. Pemurnian dengan sentrifuse
2. Evaporasi
3. Filtrasi
Tujuan dari sentrifuse ini adalah untuk menghilangkan asam lemak bebas sisa dan
kotoran padat yang masih ada dalam air. Untuk operasi ini digunakan pemisah sentrifuse.
Padatan air manis ini sangat mahal karena kadar gliserol dalam air manis biasanya rendah
yaitu sekitar 10-12 %. Pada proses recovery gliserol dari sweet water dilakukan dengan
menggunakan triple effect evaporator. Untuk menguapkan 1 kg air diperlukan 1,1 kg uap.
Tekanan evaporator pertama 1 at, evaporator kedua 3 atm dan evaporator ketiga 5 atm. Pada
130
operasi pabrik ini, konsumsi uap dapat berkurang sampai 350 kg per 1000 kg air yang
diuapkan.
Gliserol yang dihasilkan pabrik evaporasi mengandung sekitar 88 % gliserol, 9-10 %
air dan 2-3 % kotoran. Permintaan mutu gliserol tergantung pada pangsa pasar. Bila mutu
gliserol yang dihasilkan masih kurang baik maka gliserol tersebut harus dimurnikan dengan
cara distilasi. Distilasi dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali tergantung pada kemurnian dan
warna yang diinginkan.
Pada saat ini pemakaian glserin untuk berbagai keperluan industri sudah sangat luas sekali.
Berikut ini persentase pemakaian gliserin untuk berbagai keperluan industri :
Alkyd resin : 36 %
Cosmetic/pharmaceutical : 30 %
Tobacco product : 16 %
Food/beverages : 10 %
Urethane uses : 6 %
Explosives : 2 %
Penggunaan gliserin untuk berbagai keperluan adalah sebagai berikut :
Kosmetik : digunakan sebagai body agent, emollient, humectant, lubricant, solven.
Biasanya dipakai untuk skin cream and lotion, shampoo and hair conditioners, sabun
dan deterjen.
Dental cream : digunakan sebagai humectant
Peledak : digunakan untuk membuat nitroglycerine sebagai bahan dasar peledak
Industri makanan dan minuman : digunakan sebagai solven, emulsifier, conditioner,
freeze preventer and coating. Digunakan dalam industri minuman anggur dan
minuman lainnya.
Industri logam : digunakan untuk pickling, quenching, stripping, electroplating,
galvanizing dan solfering
Industri kertas : digunakan sebagai humectant, plasticizer, softening agent, dan lainlain.
Industri farmasi : digunakan untuk antibiotik, capsule dan lain-lain
Photography : digunakan sebagai plasticizing
Resin : digunakan untuk polyurethanes, epoxies, phtalic acid dan malic acid resin.
Industri tekstil : digunakan lubricating, antistatic, antishrink, waterproofing dan
flameproofing
Tobacco : digunakan sebagai humectant, softening agent dan flavor enhancer
Minggu, 18 Desember 2011
MASS SPECTRA (SPECTROFOTOMETER MASSA)
Prinsip dasar
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Apabila ada sebuah benda sedang bergerak lurus dan diberikan gaya luar ke arah samping maka benda itu tidak akan bergerak lurus, melainkan ia akan bergerak membelok ke arah samping karena adanya gaya luar tersebut.
rutannya adalah sebagai berikut:
Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan emengambilf satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
Tahap kedua : Percepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
Tahap ketiga : Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang ediambilf pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
Tahap keempat : Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.
Cara kerja
Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan yang bergantung kepada:
Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.
HPLC Detectors
By: Winarto Sagala
1. Pengertian Detektor HPLC
Tinggi Kromatografi cair berperforma (atau kromatografi cair tekanan tinggi, HPLC) merupakan bentuk kromatografi kolom sering digunakan dalam biokimia dan analisis kimia untuk memisahkan, mengidentifikasi, mengukur dan memanjang
HPLC memanfaatkan kolom yang memegang chromatographic bahan kemasan (tahap tak berubah), sebuah pompa yang bergerak selular fase (s) melalui kolom, dan detektor yang menunjukkan ingatan waktu Molecules. Retensi waktu bervariasi tergantung pada interaksi antara keadilan tahap, yang Molecules yang dianalisis, dan larutan (s) yang digunakan.
Kromatografi jenis ini menggunakan fase gerak berupa cairan yang dialirkan dengan tekanan sangat tinggi sedangkan fase diamnya dapat berbagai macam, tergantung mode kromatografi yang dipilih dalam proses pemisahan. HPLC mempunyai keunggulan dibanding kromatografi lain, yaitu mempunyai banyak pilihan detektor yang dapat digunakan. Detektor merupakan suatu bagian integral dari sebuah peralatan analitik kromatografi cair yang modern.
2. Klasifikasi Detektor
Secara garis besar , detektor dalam HPLC dapat dikelompokan :
a. Berdasarkan pengukuran diferensial suatu sifat yang dimiliki baik oleh molekul sampel maupun fase gerak (bulk property detector).
Detektor dapat dibedakan menjadi :
• Detektor Indeks Bias
Detektor indeks bias merupakan detektor yang juga luas penggunaannya setelah detektor ultraviolet. Dasarnya ialah pengukuran perbedaan indeks bias fase gerak murni dengan indeks bias fase gerak yang berisi komponen sampel, sehingga dapat dianggap sebagai detektor yang universal pada HPLC. Detektor ini kurang sensitif dibanding dengan detektor ultraviolet dan sangat peka terhadap perubahan suhu.
• Detektor konduktivitas
• Detektor tetapan dielektrika
b. Berdasar pengukuran suatu sifat yang spesifik dari molekul sampel (disebut solute property detector).
Jenis yang kedua ini dibedakan lagi menjadi :
1) Tidak memerlukan adanya pemisahan fase gerak,
• Detektor-detektor fotometer (uv-vis dan inframerah)
Pada detektor ultraviolet/visibel, deteksi komponen sample didasarkan pada absorpsi sinar ultraviolet (untuk detektor ultraviolet) dan sinar tampak (untuk detektor visibel). Detektor ultraviolet merupakan detektor yang paling luas digunakan karena sensitivitas dan reprodusibelitasnya yang tinggi serta mudah operasinya. Detektor UV terutama digunakan untuk pendeteksian senyawa-senyawa organic. Detektor UV dilengkapi dengan pengatur panjang gelombang sehingga panjang gelombang UV yang digunakan dapat dipilih disesuaikan dengan jenis cuplikan yang diukur. Walaupun demikian, biasanya panjang gelombang UV yang digunakan adalah pada 254 nm karena kebanyakan senyawa organic menyerap sinar UV pada sekitar panjang gelombang tersebut.
Detektor fotometer inframerah juga dapat digunakan pada HPLC. Dengan detektor ini dapat dibuat pola spektrum infra merah dari komponen sampel sehingga gugus-gugus fungsionalnya dapat diketahui.
• Detektor Polarografi dan radioaktif;
Kedua detector ini dipengaruhi oleh variasi laju aliran..
2) Memerlukan pemisahan fase ferak terlebih dahulu
Termasuk didalamnya FID dan ECD.
Detektor yang digunakan dalam HPLC dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Detektor spektrofotometrik
Detektor spektrofotometri , biasanya dalam daerah ultraviolet, digunakan secara luas. Idealnya, spektrofotometri yang nyata dengan pemilihan panjang gelombang yang sempurna akan memberikan fleksibilitas yang maksimal untuk mendeteksi berbagai macam zat terlarut dengan sensitivitas yang sangat baik, sel sample yang biasa akan digantikan dengan suatu alir untuk melewatkan larutan eluen kolom guna menembus berkas sample dari peralatan tersebut. Spektrofotometer ultraviolet yang modern merupakan salah satu detector yang sangat mahal, sehingga dibutuhkan suatu kompromi. Dibandingkan dengan ribuan dollar yang harus dikeluarkan untuk spektrofotometer yang hanya bahkan tergolong kelas dua saja, maka $2500 atau sekitar itu akan mendapatkan sebuah detector untuk memonitor larutan eluen kolom pada 254 atau 280 nm (harga-harga tahun 1989). Biaya yang lebih rendah mencerminkan penggunaan spektrum garis lampu uap merkuri dan bukan suatu sumber kontinyu dan monokromator, penyaring-penyaring yang sederhana mengisolasi garis yang diinginkan di dalam spektrum merkuri.
Pemilihan panjang gelombang yang terbatas itu tampaknya membatasi, tetapi detektor-detektor sederhana ini bekerja dengan baik pada banyak kasus. Contohnya, protein yang menyerap semua pada 280 nm akibat adanya rantai samping asam amino aromatik, dan hampir semua senyawa aromatik termasuk yang banyak diminati di bidang biologi (yakni: purin, pirimidin, nukleosida, nukleotida, dan asam nukleat) dapat dideteksi pada 254 nm.
Sensitivitas bervariasi berdasarkan kecocokan antara lain pita absorpsi zat terlarut dan panjang gelombang detektor yang tersedia dan intensitas pita dan panjang jalan yang melewati sel detektor, tetapi sebagai pedoman kasar, detektor ultraviolet akan dapat “melihat” kuantitas nanogram, bisa kita katakan bahwa susunannya 1000 kali lebih sensitiv daripada detektor indeks bias. Sebagai tambahan, detektor ini relatif tidak sensitif terhadap temperatur.
2. Detektor Fluorometrik
Detektor-detektor yang didasarkan pada fluroresens sudah semakin biasa. Jenis yang paling serbaguna mampu menghasilkan eksitasi variable yang terus menerus di sepanjang suatu jangkauan panjang gelombang yang lebar dengan memanfaatkan sebuah sumber kontinyu dan monokromator, biasanya penyaring-penyaring yang sederhana digunakan untuk mentransmisikan emisi pendaran pada foto detektor sambil menahan radiasi eksitasinya. Versi yang lebih murah menggunakan penyaring pada sisi eksitasi maupun sisi emisi dan memanfatkan sumber dengan panjang gelombang eksitasi yang lebih terbatas. Banyak senyawa dapat dideteksi dengan fluoresens, termasuk diantaranya banyak pencemar lingkungan, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik, dan yang diminati dalam bidang biologi, seperti vitamin, obat-obatan dan neurotransmitter. Kadang-kadang fasa bergerak melewati suatu reaktor pasca kolom dimana komponen-komponen sample nonfluoresensnya dikonversikan menjadi turunan berpendar. Suatu contoh yang paling terkenal adalah pendeteksian asam-asam amino pada tingkat subnanogram setelah reaksi dengan reagen fluoresamin (fluorescamin).
3. Detektor Elektrokimia
Detektor elektrokimia biasanya didasarkan pada daya hantar listrik (konduktometri) dan polarografi. Detektor jenis konduktometri biasanya digunakan untuk mendeteksi solute-solut yang dapat mengalami reaksi redoks baik senyawa organic maupun anorganik.
Pada detektor ini, larutan eluen dari kolom memasuki sebuah sel di mana larutan tersebut mengalir di atas permukaan sebuah elektroda yang diberi potensial pada suatu harga, dimana komponen-komponen smpel mengalami reaksi transfer electron. Pendeteksian jenis ini telah digunakan, misalnya untuk neurotransmitter dan metabolisme mereka di dalam ekstra selular dari jaringan otak hewan percobaan, senyawa-senyawa seperti dopamin, norepinefrin, serotonin dan asam homovanilik menghasilkan arus oksidasi pada elektroda karbon mirip yang diberi potensial +0,60 V vs. Sebuah elektroda referensi perak-perak klorida. Elektroda referensi pada umumnya melewati semacam jembatan garam.
4. Desain detector
Desain detektor sangat penting. Apabila volumenya mati, termasuk hubungannya dengan kolom, harus sangat kecil, dan larutan harus mengalir dengan lancar melewati alat itu tanpa pencampuran yang turbulen. Pada umumnya, volume detektor hanya sebesar beberapa mikroliter.
5. Pemilihan detektor
Ada beberapa jenis detektor yang digunakan, dengan pemilihan yang umumnya didasarkan pada persyaratan sebagai berikut :
a. cukup sensitive
b. stabilitas dan keterulangan tinggi
c. respon linear terhadap solute
d. waktu respon pendek sehingga tidak bergantung kecepatan alir
e. relibilitas tinggi dan mudah digunakan
f. tidak merusak cuplikan.
Dari berbagai macam detector yang ada detektor indeks bias merupakan satu-satunya detektor pada HPLC yang universal, tetapi kurang sensitiv dan sangat peka tehadap perubahan suhu. Detektor ultraviolet dengan panjang gelombang yang variabel merupakan pilihan yang paling baik bagi sekelompok besar obat-obatan. Dalam hal-hal yang sangat spesifik dapat digunakan detektor-detektor fluorometer dan elektrokimia.
6. Analisis Kuantitatif
Detektor yang ideal pada HPLC ialah yang mampu menghasilkan sinyal yang mempunyai korelasi linier dengan konsentrasi komponen sampel. Dengan asumsi seperti tersebut, konsentrasi komponen sampel dapat diturunkan dari intensitas
sinyal yang ditunjukkan dalam kromatogram.
Dikenal dua cara pengukuran secara kuantitatif, yaitu dengan mengukur peak height dan peak area. Dikenal beberapa metode untuk merubah data peak height atau peak area dari suatu kromatogram menjadi konsentrasi dari komponen sampel yang sesuai, yaitu dengan membuat kurva baku dengan cara-cara external standard, internal standard dan standard addition.
Jumat, 16 Desember 2011
Mengapa Raksa (Hg) berbahaya bagi kesehatan?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita akan mengulas sedikit tentang pengertian HSAB. Prinsip dasar dari HSAB adalah: Hard Acid akan lebih memilih Hard Bases, Soft Acid akan lebih memilih Soft Bases.
Karakterisasi dari Hard acid adalah Elektronegatifitas rendah (biasanya sekitar 0.7 – 1.6); Ukurannya relatif kecil; Muatannya relatif besar (>=3). Na+, Mg2+, Fe3+ dan Al3+ adalah contoh dari Hard Acid.
Karakterisasi dari Hard base adalah Elektronegatifitas tinggi (sekitar 3.4-4), Ukuran atom donornya relatif kecil. Contohnya: O2-, F-, OH2, CO3 2-, and PO43-.
Karakterisasi Soft Acid adalah Elektronegatifitasnya sekitar 1.9-2.5, Ukuran atomnya besar, muatannya rendah (1+, 2+). Contohnya: Cu+, Hg+, Au+, Ag+ dan Pb2+ (logam-logam tersebut terletak pada area yg sama di tabel periodik).
Karakterisasi Soft Base: elektronegatifitasnya sekitar 2.1-3.0, ukuran atomnya besar. contohnya: S2-, PEt3, RSe-, I- dan Br-.
Tambahan dari pengertian HSAB, ada lagi istilah "Borderline". Borderline acid berarti memiliki sifat asam diantara hard dan soft acids.
Dengan kata lain, borderline ini memiliki muatan yang lebih rendah dan ukuran atom yang lebih besar dibanding hard acid; juga memiliki muatan yang lebih tinggi dan ukuran atom yang lebih kecil dari pada soft acid. Ion dengan muatan 2+ dari blok d, seperti Fe2+, Cu2+, Ni2+ dan Zn2+ merupakan contoh dari Borderline acids.
Sedangkan Borderline bases merupakan basa dengan sifat diantara hard dan soft bases. Basa dimana donor atomnya N atau Cl termasuk kategori tersebut. NH3, Cl-, RCl, dan piridine merupakan contoh Borderline bases.
Melihat pengertian diatas, sekarang apabila ada reaksi seperti berikut:
HgCl2(aq) + (KF, KI)aq —> ?
Apakah produk yg terbentuk HgI2 atau HgF2?
Tentu saja, karena Soft Acid (Hg2+) akan lebih memilih Soft Base (I-), maka produk yang terbentuk adalah HgI2.
Melihat sedikit penjelasan di atas, ion dari logam berat yang termasuk Soft Acid, akan memiliki affinitas yang tinggi untuk ion S2- (yang merupakan soft base). Sulfur terdapat di rantai samping dari dua asam amino (methionine dan cystine). Kedua asam amino tersebut penting dalam mempertahankan struktur tertier dari protein dan enzim yang ada dalam tubuh manusia.
Ketika Hg2+ terhirup kedalam tubuh, dan kemudian berkoordinasi dengan asam amino sulfur, akan segera merusak struktur protein dan mendeaktivasi protein.
Sebagai illustrasi ttg afinitas dari ion logam berat (seperti Hg2+) terhadap sulfur:
Solubilitas dari HgS yang terbentuk dalam larutan air adalah 10-50 M2, yang berarti HgS memiliki kelarutan 1×10-25 M dalam air. Arti dari angka tersebut berarti, dalam satu liter air akan ada kurang dari 1 ion Hg2+. Berdasarkan solubilitasnya, kita dapat menghitung bahwa untuk melarutkan 1 gram Hg2+, membutuhkan 4×1022 Liter air.
Suatu angka yang besar mengingat di dunia ini hanya ada 1×1021 Liter air.
Rabu, 14 Desember 2011
10 Kepribadian
2. Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.
5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
9. Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.
10. Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Senin, 12 Desember 2011
Mengapa Obat Flu Membuat Kita Tertidur?
Pada saat kita terserang virus flu, sistem kekebalan tubuh kita bereaksi untuk ‘mengalahkan’ si penyusup dari luar ini. Bersin, hidung yang tak henti-hentinya mengeluarkan lendir dan mata yang berair, sebenarnya bukan ulah si virus, melainkan merupakan hasil kerja histamine, salah satu zat yang diproduksi sistem kekebalan tubuh kita sendiri
Di lain pihak, histamine juga bekerja pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), histamine membuat kita sadar/alert dan juga membuat kita ‘excited’, dua keadaan yang manusia butuhkan pada saat menghadapi bahaya atau untuk berkonsentrasi.
Kebanyakan obat flu mengandung zat anti-histamine yang fungsinya menghalangi kerja histamine, sehingga hidung kita pun berhenti ‘mengucur’. Namun pada saat yang bersamaan, anti-histamine melumpuhkan kontrol diri terhadap tubuh dan mengurangi kesadaran kita sehingga kita pun mengantuk. Namun kadar efek ini berbeda-beda untuk tiap orang. Ada yang seperti terbius, ada juga yang merasa hanya lemas sedikit.
Pada dasarnya setiap obat memang seperti pedang bermata dua, bisa menyembuhkan, namun sekaligus menyusahkan. Ini diakibatkan karena zat-zat dalam tubuh seperti histamine sendiri, punya banyak fungsi di tubuh kita, sehingga ketika kita menghalangi fungsinya di satu organ, fungsi lain di organ lain pun ikut terhambat.
Kamis, 08 Desember 2011
~OR~
KATA BIJAK TOKOH - TOKOH PENTING
–John F. Kennedy
2. “Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi.“
–Orison Swett Marden3. “Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh.“
–Confusius
4. “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.“
--Thomas Alva Edison5. “Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.”
–W.A. Nance6. “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.”
7. “Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.”
–General Colin Powell
8. “Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.”
–John Charles Salak9. “Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa. tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.”
–Denis Waitley10. “Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untk memulai lagi dengan lebih cerdik.“
Selasa, 06 Desember 2011
4.00 am - A7X
That once we have the words to say,
there’s no one left to tell
I know why you’re running away.
There’s a place where nothing seems to be a simple night of easy love
It’s all your mind, all your mind
!Something little shouldn’t feel this way, We got a million thoughs we can’t complain
It’s all your love, all your love!
It’s four in the morning, you got one more chance to die
Like beautiful stories the greatest chapters flew right by
There comes a day when we all find out for ourselves
That once we have the words to say, there’s no one left to tell
I know why you’re running away.
These things don’t happen here; another fictional reality
It’s all your mind; all your mind!
It’s just as good as any other day, I’m gonna teach you about mortality
Now it’s not right, it’s not right!
Like beautiful stories the greatest chapters flew right by
There comes a day when we all find out for ourselves
That once we have the words to say, there’s no one left to tell
I know why you’re running away.
In many ways i guess i’ll never let you go
I’m close behind but i’m a lot more roomier than most
I took my second chance, just enjoy the dance, and found out who we are
Let’s find out what we are, never leave asking why.
It’s four in the morning, you got one more chance to die
Like beautiful stories the greatest chapters flew right by
There comes a day when we all find out for ourselves
That once we have the words to say, there’s no one left to tell
I know why you’re running away, I know why you’re running away!
Senin, 05 Desember 2011
POLIMERISASI VINIL DENGAN INISIATOR – INISIATOR ION DAN TRANSFER GUGUS
7.1. Pendahuluan
Polimerisasi ion, ion pasangan hadir dalam medium reaksi untuk mempertahankan netralisasi listrik. Mekanismenya tergantung pada apakah mereka tergabung dengan kuat atau lemah dengan rantai yang berpropagasi. Dalam skala besar bergantung pada efek – efek solvasi.
7.2.Polimerisasi Kation
7.2.1.Inisiator Kation
Proses inisiasi terjadi oleh adisi elektrofil ke suatu monomer. Asam-asam mineral seperti H2SO4 dan H3PO4 dapat digunakan untuk mengefektifkan polimerisasi kation. Asam-asam Lewis juga dapat digunakan, tapi harus direaksikan terlebih dahulu dengan molekul air (proton/kation) agar dapat membentuk spesies elektrofilik yang nantinya diperlukan untuk menginisiasi reaksi polimerisasi. Namun ada juga beberapa asam lewis yang dapat mengalami autoionisasi atau tanpa memerlukan kehadiran proton.
7.2.2. Mekanisme, Kinetika, dan Reaktivitas dalam Polimerisasi Kation
Inisiasi Karbokation. Proses adisi elektrofil mengikuti hukum Markonikov. Stabilitas karbokation diperlukan untuk berlangsungnya polimerisasi kation. Untuk senyawa alifatik stabilitas karbokation mempunyai urutan.
(CH3)2C=CH2 > CH3CH=CH2 > CH2=CH2
Untuk rangkaian stirena tersubstitusi para, reaktivitas untuk gugus-gugus subsituen dalam inisiasi kation mempunyai urutan pengaktifan cincin, yakni substituent orto memperlambat adisi tersebut tidak tergantung pada apakah gugus tersebut mengaktivasi atau mendeaktivasi cincin, karena adanya factor sterik.
Propagasi Karbokation. Dalam propagasi radikal bebas, radikal-radikal yang kurang stabil bereaksi lebih cepat. Propagasi kation melibatkan dua tahap pembentukan kompleks pi antara ujung rantai dan molekul monomer yang mendekat, yang merupakan tahap penentu laju, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan ikatan kovalen.
Polaritas pelarut yang tinggi menyukai tahap inisiasi dimana dihasilkan spesies bermuatan. Sebaliknya, pada tahap propagasi, karena muatan terdispersi dalam keadaan transisi.
Reaksi umum dalam polimerisasi kation adalah reaksi – reaksi transfer rantai. Reaksi transfer rantai mungkin mencakup :
- Dengan monomer
- Melalui alkilasi cincin
- Melalui abstraksi hidrida dari rantai untuk membentuk ion yang lebih stabil
- Dengan pelarut, contohnya, benzene melalui substitusi elektrofilik
7.2.3. Stereokimia Polimerisasi Kation
Fakta – fakta yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah bahwa :
- Stereoregularitas yang lebih besar dicapai pada suhu rendah
- Tingkat stereoregularitas bias bervariasi dengan inisiator
- Tingkat dan stereoregularitas (isotaktik atau sindiotaktik) bervariasi dengan polaritas pelarut.
Pada t-butil vinil eter membentuk polimer isotaktik dalam pelarut nonpolar dan terutama sindiotaktik dalam pelarut polar. Dalam pelarut polar kedua ion akan tersolvasi dengan kuat dan ujung rantainya akan eksis sebagai karbokation bebas yang dikelilingi oleh oleh molekul – molekul pelarut. Akan tetapi dalam pelarut non polar asosiasi antara ujung rantai karbokation dan ion pasangan akan menjadi kuat, dan ion pasangan bisa mempengaruhi jalannya control sterik.
7.2.4. Kopolimerisasi Kation
Beberapa factor yang mempengaruhi kopolimerisasi kation
- Polaritas pelarut, factor pelarut mengendalikan tingkat asosiasi pasangan ion ujung rantai.
- Variasi rasio reaktivitas, reaktivitas karbokation atau solvasi ion yang selektif oleh salah satu monomer bisa memainkan peranan penting. Dengan cara yang sama, komplikasi – komplikasi demikian sering menghasilkan sifat – sifat yang tidak bisa diramalkan ketika inisiator dibuat konstan dan pelarut divariasikan.
- Faktor Suhu, dalam proses radikal bebas naiknya suhu menghasilkan tingkat keacakan yang lebih tinggi, yang diramalkan karena perbedaan energy pengaktifan antara propagasi diri dan propagasi silang akan berkurang.
- Efek sterik, dalam kopolimerisasi stirena dengan stirena – stirena yang tersubstitusi alkil dimana p – dan α – metal menaikkan, tetapi β – metil mengurangi reaktivitas.
7.2.5. Isomerisasi dalam Polimerisasi Kation
3 – metil – butena dipolimerisasi dengan menggunakan koinisiator asam lewis pada suhu rendah, terjadi geseran hidrida menghasilkan apa yang sesungguhnya, merupakan polimer 1,3 – adisi. Gaya yang mengendalikan penyusunan ulang tersebut adalah pembentukan karbokation tersier yang lebih stabil.
Kamis, 01 Desember 2011
CINTA
Jika cinta sudah tiada di hati anda, tandanya salah satu dari nikmat Tuhan telah tercabut daripada anda. sedang cinta salah satu nikmat teragung Tuhan terhadap hambanya. Jika anda sudah tidak dapat menghargai cinta tandanya nilai kemanusiaan anda sudah nula terhakis. Ketiadaan cinta di hati anda bakal merubah seluruh kehidupan anda.
Orang yang tiada perasaan cinta adalah orang yang telah kehilangan motivasi dalamannya. cinta seharusnya melahirkan tindakan yang melambangkan kelembutan, kasih sayang dan kebijaksanaan terutama dalam membuat keputusan berhubung dengan insan-insan berlawanan. Cinta adalah kenderaan menuju kebahagiaan.
Suburkanlah rasa cinta sebagaimana ia bermula dan sentiasa. saat bermulanya cinta adalah rasa teragung yang dirasai oleh setiap manusia. Inilah rasa yang tiada perkataan dapat menceritakannya. Tatkala itu cinta benar-benar menjadi motivasi yang terhebat. andainya lautan api direntangkan di tengah-tengah, masih sanggup direnangi untuk menggambarkan betapa cinta begitu memotivasi dan perlu bukti. Tiada lagi rasa teragung kecuali cinta.