Minyak atsiri,
minyak mudah menguap, atau minyak terbang merupakan campuran dari senyawa yang
berwujud cairan atau padatan yang memiliki komposisi maupun titik didih yang
beragam. Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak
atsiri yang dengan mudah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau
penyusun murninya. Komponen-komponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk
diproses menjadi produk - produk lain. Contoh kelompok pertama ini adalah :
minyak sereh minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak terpentin. Biasanya
komponen utama yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut dipisahkan atau
diisolasi dengan penyulingan bertingkat atau dengan proses kimia yang
sederhana. Pada
saat isolasi dengan penyulingan bertingkat selalu dilakukan dalam keadaan vakum.
Hal ini dikerjakan untuk menghindari terjadinya isomerisasi, polimerisasi atau
peruraian. Isolasi yang dapat dilakukan
berdasarkan reaksi kimia isomerisasi, polimerisasi atau peruraian.
Isolasi yang dilakukan berdasarkan reaksi kimia hanya terdapat pada beberapa
minyak atsiri (Sastrohamidjojo, 2004).
Komponen Kimia Minyak Atsiri
Pada dasarnya
semua minyak atsiri mengandung campuran senyawa kimia dan biasanya campuran
tersebut sangat kompleks. Beberapa tipe senyawa organik mungkin terkandung
dalam minyak atsiri, seperti hidrokarbon, alkohol, oksida, ester, aldehida dan
eter. Sangat sedikit sekali yang mengandung satu jenis komponen kimia yang
persentasenya sangat tinggi. Yang menentukan aroma minyak atsiri biasanya komponen
yang persentasenya tinggi. Walaupun begitu, kehilangan satu komponen yang
persentasenya kecil pun dapat memungkinkan terjadinya perubahan aroma minyak
atsiri tersebut (Agusta, 2000).
Minyak
atsiri memiliki kandungan komponen aktif yang disebut terpenoid atau terpena.
Jika tanaman ini memiliki kandungan senyawa ini, berarti tanaman tersebut
berpotensi untuk dijadikan minyak atsiri. Zat inilah yang mengeluarkan aroma
atau bau khas yang terdapat pada banyak tanaman, misalnya pada rempah – rempah
atau yang dapat memberikan cita rasa di dalam industri makanan dan minuman. (Satuhu,
2012).
Komponen
kimia golongan hidrokarbon yang dominan menentukan bau dan sifat khas setiap
jenis minyak. Sebagai contoh minyak terpentin yang mengandung monoterpen
disebut pinene dan minyak jeruk mengandung 90% limonene.Persenyawaan
yang mengandung ikatan tidak jenuh umumnya tersusun dari terpen. Komponen
lainnya terdiri dari persenyawaan fenol, asam organik yang terikat dalam bentuk
ester misalnya lakton, coumarin dan turunan furan misalnya quinine.
Komponen minyak atsiri yang paling mudah
menguap adalah senyawa yang mengandung 10 atom karbon (monoterpen) dan
selanjutnya adalah seskuiterpen yang mengandung 15 atom karbon. Golongan
terpen merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh yang molekulnya tersusun
dari unit isoprene (C5H8). Unit ini yang
berkondensasi dengan cara persambungan antara kepala dengan ekor
isopentenilpirofosfat dan dimetil alilpirofosfat sehingg menghasilkan geranil
pirofosfat yang selanjutnya mengalami reaksi sekunder seperti hidrolisa,
isomerisasi , oksidasi, reduksi maupun dehidrasi untuk menghasilkan senyawa terpen
maupun senyawa terpenoid yang
terdapat didalam tumbuh - tumbuhan. Didalam
minyak atsiri bagian utamanya merupakan senyawa terpenoid. Zat inilah penyebab
terjadinya bau wangi, harum atau bau yang khas yang terjadi pada tumbuhan - tumbuhan (Harborne, 1987).