SAGALA FAMILY

Selasa, 05 Juni 2012

Referensi Spektrofotometer UV-Visibel



Sumber : Merck Chemicals.co.id
Dalam bidang kimia, pengukuran analitik memiliki peranan yang sangat penting. Tujuan dari pengukuran analitik ini adalah untuk menentukan “nilai sebenarnya” dari suatu parameter kuantitas kimia, contohnya seperti: konsentrasi, pH atau nilai absorbansi maupun transmittance dari pengukuran dengan Spektrofotometer UV-Vis.“Nilai sebenarnya” adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut diukur.  Beberapa contoh parameter yang dapat ditentukan secara analitik adalah konsentrasi, pH, temperatur, titik didih, kecepatan reaksi, dan lain lain.
         Dalam pengamatan eksperimen secara umum, hasil yang diperoleh pasti tidak dapat terlepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter sebenarnya yang akan ditentukan dari suatu perhitungan analitik tersebut adalah ukuran ideal. Nilai tersebut ini hanya bisa diperoleh jika semua penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan dan jumlah populasi tidak terbatas. Faktor penyebab kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain adalah faktor bahan kimia, peralatan, analis, kondisi pengukuran dan lain-lain. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik ini adalah dengan proses kalibrasi.Spektrofotometer UV-Vis banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 – 800 nm) (Sastrohamidjojo, 1991).   Analisis dengan instrument ini dilakukan dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer, yaitu:
A = - log T = - log It / Io = ε . b . C
Dimana:
A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur ε = Koefisien ekstingsi
T = Transmitansi    b = Tebal kuvet yang digunakan
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan  C = Konsentrasi dari sampel

Faktor penyebab kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis menggunakan spektrofotometer adalah:
a)   Adanya serapan oleh pelarut
      Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi matrik selain komponen yang akan
      dianalisis.
 b)  Serapan oleh kuvet
      Kuvet yang dapat digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa,  dimana kuvet kuarsa memberikan kualitas
      yang lebih baik,  namun tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini diatasi dengan   
      penggunaan  jenis,
      ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blangko dan sampel.
c)   Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah
      Atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari  
      alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan). Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran.  Hasil pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi atau teliti