SAGALA FAMILY

Sabtu, 30 Juni 2012

Media Italia Kembali Dianggap Menyerang Warna Kulit Balotelli


Kasus kedua setelah La Gazzetta dello Sport.
Masalah rasialisme kembali mengganjal media Italia, dan kembali terkait dengan Mario Balotelli. Setelah beberapa hari yang lalu La Gazzetta dello Sport dikritik habis-habisan karena menggambarkan Balotelli sebagai seekor King Kong, kali ini Tuttosport yang terkena masalah ini.
Di headline harian olahraga yang terbit setelah Italia menang atas Jerman di semi-final Euro 2012 kemarin, Tuttosport memasang gambar Balotelli yang sedang merayakan gol keduanya dengan membuka baju dan memasang kata-kata di headlinenya: “Li Abbiamo Fatti Neri”, yang berarti “Kami membuat mereka hitam-hitam.” Hal tersebut kemudian menimbulkan masalah karena dianggap menyerang Balotelli yang berkulit hitam, meski Tuttosport mengaku bukan itu maksudnya.
Tuttosport sebenarnya bermaksud untuk menggambarkan bagaimana Balotelli membuat Jerman memar-memar dengan menggunakan frase slang “membuat mereka hitam-hitam”. Hitam-hitam di sini mengacu pada warna kulit yang memar-memar karena dipukuli. Asisten editor Tuttosport, Gianni De Pace, membela hariannya dengan menyebutkan bahwa itu hanyalah permainan kata-kata semata.
“Ini memang mengacu pada warna kulit Balotelli, tetapi itu hanya permainan kata-kata. Itu juga karena ketika ia mencobot kausnya, ia terlihat seperti seorang petinju yang membuat lawannya memar,” kata De Pace seperti dikutip Guardian.
“Ada tiga harian olahraga di Italia dan kami harus membuat orang tertarik dengan bahasa yang bisa menimbulkan efek, tetapi tidak ada di Italia yang melihat ini sebagai rasis.”
Namun, seorang aktivis anti rasisme di Italia ternyata berpendapat berbeda. “Itu sangat ofensif, Anda tidak bisa menutupi ini sebagai sekedar permainan kata-kata. Mencari perhatian dengan menggunakan warna kulit Balotelli mendehumanisasikannya dan melabelinya sebagai pemain hitam, bahkan ketika ia dengan bangga bermain untuk Italia,” ujar Robert Elliott, yang bekerja untuk Occhio Ai Media, sebuah organisasi di Italia yang memonitor rasisme di pers Italia.
Well, De Pace sendiri tetap dalam pendiriannya bahwa media tempatnya bekerja itu tidak pernah berupaya menyerang Balotelli. “Ketika fans Juventus menghina Balotelli, kami (Tuttosport) sangat keras terhadap mereka. Kami bangga memiliki Balotelli sebagai seorang duta bagi multi-etnisitas di Italia.”